Jumat, 31 Januari 2014

Usaha Kopi Di Bengkulu




Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab قهوة qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini. Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika dan robusta.

Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung

Salah satu penghasil kopi di Indonesia adalah Provinsi Bengkulu yang memiliki lahan pertanian kopi seluas 119.379 Ha, data ini adalah belum valid karena sebenarnya masih banyak lagi lahan pertanian yang tidak terdaftar, perkebunan tersebut  dihasilkan di tujuh kabupaten sebagian besar tersebar di kabupaten Rejang lebong, dan Kepahyang dan kabupaten Kaur.

Sektor pertanian ini sangat menjanjikan karena hasilnya begitu melimpah akantetapi di Bengkulu para pengepul kopi masih sangat sedikit sehingga harga kopi masih begitu murah ditingkat petani, juga pemanfaatan untuk menambah nilai jual seperti produksi kopi giling (kopi bubuk) masih sangat terbatas dan masih di kelola dalam sekala kecil dan itupun masih belum mencukupi untuk keperluan dalam Provinsi Bengkulu sendiri.

Kami menginginkan adanya kemajuan dibidang pertanian di daerah ini karena sungguh sangat ironis kopi yang dihasilkan di tanah Bengkulu di bawa keluar provinnsi dan datang lagi ke bengkulu sudah dalam bentuk kemasan, hal  ini karena pelaku usaha bengkulu masih kesulitan dalam hal teknologi, modal maupun kreativitas pengemasan produknya.

Dari itu kami mengundang siapapun yang tertarik untuk menanamkan modalnya dalam hal untuk pengepulan kopi maupun penggilingan kopi kami siap memfasilitasinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar