Kata kopi
sendiri berasal dari bahasa Arab قهوة qahwah yang berarti kekuatan, karena
pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi
tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang
berasal dari bahasa Turki dan
kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera
diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini. Secara
umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika dan robusta.
Sejarah
mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama
kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang
hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang
dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat Indonesia sendiri telah mampu
memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga
dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu
empedu, dan berbagai penyakit jantung
Salah satu penghasil kopi di Indonesia adalah Provinsi
Bengkulu yang memiliki lahan pertanian kopi seluas 119.379 Ha, data ini adalah
belum valid karena sebenarnya masih banyak lagi lahan pertanian yang tidak
terdaftar, perkebunan tersebut dihasilkan di tujuh kabupaten
sebagian besar tersebar di kabupaten Rejang lebong, dan Kepahyang dan kabupaten
Kaur.
Sektor pertanian ini sangat menjanjikan karena
hasilnya begitu melimpah akantetapi di Bengkulu para pengepul kopi masih sangat
sedikit sehingga harga kopi masih begitu murah ditingkat petani, juga
pemanfaatan untuk menambah nilai jual seperti produksi kopi giling (kopi bubuk)
masih sangat terbatas dan masih di kelola dalam sekala kecil dan itupun masih
belum mencukupi untuk keperluan dalam Provinsi Bengkulu sendiri.
Kami menginginkan adanya kemajuan dibidang pertanian
di daerah ini karena sungguh sangat ironis kopi yang dihasilkan di tanah
Bengkulu di bawa keluar provinnsi dan datang lagi ke bengkulu sudah dalam
bentuk kemasan, hal ini karena pelaku usaha bengkulu masih kesulitan
dalam hal teknologi, modal maupun kreativitas pengemasan produknya.
Dari itu kami mengundang siapapun yang tertarik untuk
menanamkan modalnya dalam hal untuk pengepulan kopi maupun penggilingan kopi
kami siap memfasilitasinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar